D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Isnaini
Indah Mutmainah
Kelas: X.4
Yang dibimbing oleh: Hj. Mariani, P. S. Pd
Klasifikasi
terbagi menjadi dua dunia :
Animal dan Plantarum.
ANIMAL
Animal
terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu Invertebrata dan Vertebrata
1.
Invertebrata
Invertebrate adalah
hewan yang tidak mempunyai tulang belakang.
Ada 9 filum dalam klasifikasi Invertebrata:
A.
Phylum Protozoa
Protozoa adalah
hewan pertama. .Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik.
Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan
Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai
sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta,
selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat
mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa.
Phylum protozoa
di bagi menjadi 4 kelas dan pembagian kelas tersebut
berdasarkan alat gerak yang dimilikinya
yaitu :
(1) Kelas Sarcodina (Rhizopoda)
Hewan yang
termasuk kelas ini memiliki alat gerak berupa kaki palsu
(pseudopodia), sedangkan
gerakannya termasuk kepada gerak amoboid. Timbulnya
kaki semu yang menjulur disebabkan oleh
adanya aliran sitoplasma yang menekan
bagian tertentu dari sel, hal ini
menyebabkan Rhizopoda tidak memiliki bentuk tetap.
Beberapa contoh rhizopoda :
(a). Amoeba proteus,
hidup bebas di air
tawar, dengan memanfaatkan bahan organic disekitarnya. Sebagain besar jenis
amoeba yang hidup
di dalam tubuh manusia disebut entamoeba.
Contoh : Entamoeba histolitica,
Entamoeba ginggivalis, dan Entamoeaba coli
(b) Foraminifera,
hidaupnya di
laut, mempunyai kerangka luar dari zat kapur yang
berlubang tempat menjulurnya
protoplasma.
Contoh : Globigerina bulloiders, Hestigerina
pelagica
(c). Radiolaria,
mempunyai
kerangka luar dri zat kersik (silikat)
(d) Difflugia
(2) Kelas Flagellata
Hewan dari
kelompok ini mempunyai flagel (cambuk) sebagai alat geraknya,
sehingga disebut kelas Flagellata atau
Mastigophora. Selain sebagai alat gerak, flagel
juga digunakan untuk medapatkan makanan,
karena getaran flagel menyebabkan
terjadinya aliran air sekitar hewan
tersebut yang membawa makanan dalam bentuk
pertikel padat.
Beberapa jenis
Flagellata mempunyai klorofil, sehingga mampu melakukan
fotosintesis seperti pada tumbuhan.
Tidak sedikit pula diantaranya bersifat parasit
baik pada manusia ataupun hewan.
Beberapa contoh Flagellata : Euglena,
volvox, noctiluca miliaris, Leismania
donovani, Tripanosoma gambiense,
Tripanosoma rodiense, Tripanosoma evansi.
(3) Kelas Cilliata
Yang menjadi
ciri khas dari kelas ciliata, ialah adanya tonjolan
protoplasma yang membentuk rambut-rambut
getar atau silia dan berfungsi
sebagai alat gerak. Cilliata mempunyai
bentuk tetap karena adanya lapisan pelikel
yang meyelubungi tubuhnya sebagai
penguat yang lentur.
Hewan-hewan yang
umumnya hidup di air tawar dan di laut mempunyai
dua buah inti sel (nucleus), yang kecil
disebut micronucleus berfungsi pada
perkembangbiakan sedangkan yang besar
disebut makronukleus berfungsi sebagai
pengatur pada proses metabolisma,
pertumbuhan, dan perkembangan serta proses
lainnya dalam tubuh.
Makanannya
adalah vartikel organik dan makhluk hidup lain yang kecil
misalnya bakteri, alga atau protozoa
lainnya. Makanan tersebut didorong oleh
silia ke dalam sitosoma (mulut)
lalu melewati sitofaring (kerongkongan) masuk
ke dalam vakuola makanan untuk dicerna
dengan enzim pencernaan, selanjutnya
vakuola makanan akan beredar ke seluruh
bagian protoplasma dan protoplasma
akan menyerap zat-zat makanan dari
vakuola tersebut.
Contoh cilliata yang mudah ditemukan
adalah Paramaecium caudatum.
Sementara untuk contoh yang lainnya
adalah : Didinium, Stentor, dan
Balantidium.
(4) Kelas Sporozoa
Disebut sporozoa
karena daur hidupnya terdapat tahapan berupa spora
yaitu sel individu yang mempunyai sel
pelindung sehingga tahan terhadap
lingkungan yang tidak menguntungkan.
Kelompok hewan bersel satu ini tidak
mempunya alat gerak dan hidup sebagai
parasit pada hewan maupun manusia .
Hewan ini pun tidak memiliki alat yang
berfungsi sebagai mulut, makanan
diserap dari inangnya melalui seluruh
permukaan tubuh.
Contoh yang paling penting dari kelompok
ini adalah Plasmodium yang
merupakan penyebab penyakit malaria.
Plasmodium berkembang biak secara
tidak kawin di dalam tubuh manusia,
sedangkan perkembangbikan secara kawin
terjadi di dalam tubuh nyamuk betina
dari genus Anopheles. Ada tiga contoh
Plasmodium ;
(1) P. malariae, menyebabkan
malaria kwartana
(2) P. vivax, menyebabkan malaria
tertiana
(3) P. falciparum menyebabkan
malaria tropika.
Contoh lain dari sporozoa adalah : Gregarina,
Coccidium, Gregarina
B. Phylum Forifera.
Porifera
merupakan hewan bersel banyak yang paling sederhana, karena
tampaknya hewan ini tidak lebih dari
suatu koloni sel-sel yang masing-masing
melakukan kegiatannya sendiri-sendiri,
namun demikian hewan ini memiliki
beberapa macam sel dengan tugas
tertentu.
Hewannya tidak
mempunyai alat gerak, sepanjang hidupnya melekat di dasar
perairan terutama di dasar laut dan
sebagian kecil hidup di air tawar. Permukaan
tubuhnya berpori-pori yang berhubungan
dengan rongga dalam tubuh. Pada
permukaan spongiocoel terdapat
sel leher (koanosit) yang mempunyai flagel untuk
menggerakan air, sehingga terjadi aliran
air dari luar masuk melalui pori-pori menuju
spongiocoel dan
keluar dari oskulum.
Porifera
mempunyai kerangka pada bagian mesenkim tubuhnya, kerangka ini ada
yang tersusun dari specula zat kapur,
spikula silikat, atau serabut protein yang disebut
spongin.
Berdasarkan jenis kerangka, phylum
Porifera di bagi menjadi 3 kelas, yaitu :
(1) Kelas Calcarea
Mempunyai kerangka berupa spikula dari
zat kapur (CaCO3) dan kebanyakan
golongan ini hidup di laut dalam
Contohnya : Clatrina blanca, Cycon gelatinison.
(2) Kelas Hexactinelida
Contohnya : Pheronema.
(3) Kelas Demospongia
Contohnya : Euspongia, Spongia.
C. Phylum Coelenterata
Hewan bersel
satu ini sudah lebih sempurna daripada porifera, karena tubuhnya
tediri atas beberapa macam sel yang
masing-masing menjalankan fungsinya secara
bersama-sama sebagai jaringan.
Coelenterata
mempunyai tentakel di sekitar mulutnya, tentakel tersebut dilengkapi
dengan sel-sel knidoblas yang
mengandung penyengat (nematokis) berupa gelembung
yang mengandung cairan beracun dan dapat
melumpuhkan mangsa atau untuk
pertahanan diri.
Tubuhnya terdiri
dari dinding tubuh dan rongga gastrovaskuler. Dinding tubuhnya
mempunyai dua lapisan yaitu epiodermis,
disebelah luar yang dilengkapi dengan sel
saraf. Lapisan sebelah dalam yaitu
endodermis yang melapisi rongga gastrovaskuler,
sehingga disebut gastrodermis. Di antara
ke dua lapisan ini terdapat selaput mesoglea
sebagai tempat melekatnya epidermis dan
endodermis.
Makanan yang
ditangkap dengan tentakel dimasukan ke dalam mulut dan
diteruskan ke rongga gastrovaskuler
untuk dicerna dengan enzim yang dihasilkan
kelenjar gastrovakuler. Setelah diserap
oleh gastrodermis kemudian dikeluarkan lagi
melalui mulut.
Dalam daur hidupnya sebagian
coelenterata mengalami pergiliran keturunan
antara bentuk medusa (berenang secara
bebas) dan polip (melekat pada benda-benda
di dasar laut).
Coelenterata, terdiri dari tiga Kelas,
yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.
(1) Kelas Hydrozoa
Contohnya : Hydra, Physalia, Obelia
(2) Kelas Scyphozoa
Contohnya : Aurelia, Chiropsalmus
(3) Kelas Anthozoa
Contohnya : Anemon laut, Karang laut (Eucorallium
rubrum), akar bahar
(Euplexaura antipathes)
D. Platyhelminthes
Hewan ini merupakan
cacing yang memiliki bentuk tubuh pipih, lunak dan tanpa
kerangka. Tergolong triploblastik,
lapisan luar yaitu ektodermis sebagai tempat
pertukaran gas pada beberapa jenis
memiliki silia sebagai alat gerak. Pada lapisan
mesodermis, terdapat system eksresi,
system reproduksi, sel kelenjar dan lapisan otot.
Lapisan paling dalam adalah endodermis,
terdapat saluran pencernaan atau rongga
gastrovaskuler.
Sebagian besar cacing ini, tidak
memiliki system peredaran darah, dan hidup
sebagai parasit, sebagian lagi hidup di
air dan di tempat lembab.
Platyhelminthes, dibedakan menjadi tiga
kelas, yaitu Turbelaria, Trematodan dan
Cestoda.
(1) Kelas Turbelaria
Contohnya : Planaria (cacing yang
memiliki regenerasi tinggi)
(2) Kelas Trematoda
Contohnya : Cacing hati (Fasciola
hepatica), Opisthorcihis sinensis.
(3) Kelas Cestoda
Contohnya : Cacing pita (Taenia
solium, Taenia saginata)
E. Nemathelminthes
Merupakan cacing
yang memiliki tubuh bulat memenjang dan tidak beruas-ruas,
dengan permukaan tubuh yang dilapisi kutikula
serta tidak mempunyai silia.
Termasuk hewan yang tripoblastik dan
memiliki rongga tubuh yang semu
(pseudocoelom) karena
rongga tersebut tidak dikelilingi oleh lapisan mesodermis.
Saluran
pencernaan tidak bercabang, dimulai dari mulut di ujung depan
dilanjutkan dengan kerongkongan, usus
sampai kepada anus diujung belakang untuk
mengeluarkan sisa makanan yang tidak
dicernakan. Petukaran gas pernapasan
dilakukan melaui seluruh tubuh, oksigen
diedarkan melalaui ciaran tubuh, namun ada
beberapa yang dilakukan oleh
haemoglobine darah melalu system peredaran darah
yang sederhana.
Sebagian besar
dapat dibedakan antara hewan jantan dan hewan betina, biasanya
hewan jantan ukurannya lebih kecil,
pembuahan sel telur berlangsung di dalam tubuh
hewan betina. Hidaup sebagai parasit
pada tubuh hewan, manusia dan tumbuhan.
Nemathelminthes yang hidup parasit pada
tubuh manusia, adalah Ascaris
lumbricoides, Ancylostoma duodenale,
Osciuris vermicularis.
F. Anelida
Kelompok ini
dikenal dengan cacing tanah dan lintah, merupakan contoh anelida
yang mudah ditemukan. Bagian tubuhnya
ditutupi kuticula dan terlihat adanya ruasruas
pendek berbentuk cincin. Hewan ini
termasuk triploblastik, yang mempunyai
rongga tubuh sejati, karena rongga tubuh
tersebut telah dibatasi oleh mesodermis
(mesodermis somatic) di
sebelah luar yang berbatasan dengan ektodermis, sedangkan
di sebeleh dalam berbatasan dengan
endodermis.
Di dalam rongga
tubuh terdapat saluran pencernaan, pembuluh darah dan saraf.
Sistem peredarannya tidak dilengkapi dengan
jantung, daragnya mengandung
hemosianin yang mengalir sepanjang
tubuhnya untuk mengedarkan oksigen yang
diperoleh melalui seluruh permukaan
tubuhnya.
Sisa metabolisma
dikeluarkannya melalui nefridia, yaitu sepasang alat yang
berfungsi sebagai ginjal yang terdapat
pada setiap rongga tubuh. Bergerak dengan
menggunakan dinding otot tubuh, sebagian
dibantu dengan gerkan bulu-bulu kaku
disekitar permukaan tubuhnya (seta). Jenis
anelida yang mempunyai banyak seta
dikelompokan kepada Polychaeta, sedangkan
yang hanya memiliki sedikit seta
dikelomokan kepada Oligohaeta, dan
yang tidak memiliki seta dikelompokan kepada
Hirudinea.
(1) Kelas Polychaeta
Contohnya : Eunice (cacing
palolo), Lycidice (cacing wawo).
(2) Kelas Oligohaeta
Contohnya : Pheretima, Tubifek
(3) Kelas Hirudinae
Contohnya : Haemadipsa javanica (pacet),
Hirudo medicinalis (lintah)
G. Arthropoda
Kelompok
arthropoda memiliki jumlah species yang paling banyak dibandingkan
dengan hewan lainnya. Demikian juga
dengan penyebarannya adalah yang paling
kuas mulai dari laut, sampai ke
pegunungan dan dari khatulistiwa sampai ke kutub.
Hewan ini mempunyai pengaruh dan
peranannya terhadap manusia, antara lain
sebagai bahan makanan, penyerbukan,
perusak tanaman, pertanian, pembawa
penyakit, maupun sebagai parasit pada
tubuh manusia.
Nama arthropoda
diberikan karena kakinya yang berbuku, bersendi (arthros = sendi,
buku; podos = kaki). Hewan ini
mempunyai tubuh yang beruas-ruas dan ditutupi oleh
kerangka luar dari kitin, yaitu suatu
senyawa karbohidrat yang tidak larut dalam air.
Rangka luarnya keras dan kaku ini dapat
menghambat pertumbuhannya, karena itu
secara berkala mengalami pengelupasan
dan digantikan dengan rangka baru,
peristiwa ini disebut ekdisis.
Sistem
pencernaannya dilengkapi dengan kelenjar pencernaan. Sistem sarafnya terdiri
dari ganglion otak di bagian kepala, dan
tali saraf ganda di bawah saluran pencernaan
dan mempunyai alat penerima rangsang
berupa mata dan antenna. Saluran peredaran
darah memanjang ke belakang tubuh dan
bercabang dilengkapi dengan jantung yang
sederhana.
Kelompok hewan ini adalah Insecta,
Crustacea, Arachnida, dan Myriapoda.
(1) Kelas Insecta
Terbagi menjadi 10 ordo, yaitu :
A).
Apterigota ( serangga tidak bersayap), contoh : Lepisma (kutu
buku)
B). Archiptera (serangga bersayap asli), contoh : Odonata
(capung), Termidae
(rayap).
C). Orthoptera ( serangga bersayap lurus), contoh
: Acrididae (belalang lading),
Gryllidae (jangkrik).
D). Neuroptera (serangga bersayap jala), contoh : Myrmelion
frontalis.
E). Rynchota :
- Homomtera (bersayap sama), contoh : wereng, tonggeret, kutu daun
- Heteroptera (bersayap idak sama),: Cimex lekturalis (kutu
busuk).
F). Coleoptera (sayap depan tebal dan keras,
menutupi sayap belakang yang tipis),
contoh : kunang-kunang, kumbang
kelapa.
G). Hymenoptera (sayap tipis/selaput),
contoh : Apis indica (lebah madu), Formicidae
(semut).
H). Diptera (sayap dua), contoh : Musca
domestica (lalat rumah), Anopeles ludlowi
(nyamuk malaria).
I). Siphonoptera ( tidak mempunyai sayap), contoh
: Ctenocephalus canis (kutu
anjing), C. felis (kutu
kucing).
J). Lepidotera ( Sayapnya bersisik), contoh : Attacus
atlas (kupu-kupu gajah),
Bombyx mori (kupu-kupu
ulat sutra)
(2) Crustacea (udang-udangan)
Memiliki dua sub kelas :
a. Sub kelas Malachostraca ( udang tingkat
tinggi), terdiri dari ordo :
- Decapoda, contoh : Panulirus versicolor (udang karang), Pharatelpusa
tridentate (ketam), Scylla serrata (kepiting).
- Stomatopoda, contoh : udang belalang
- Isopoda, contoh : legia exotio, hemioniscus.
b. Sub kelas Entomostraca, (berupa
fitoplankton) terdiri dari ordo :
- Copepoda, contoh : Cyclops
- Ostracoda, contoh : Eucypris
- Branchiopoda, contoh : Notostraca, Dapnia
- Ciripedia, contoh : Salminicola
- Branchiura, contoh : Argulus indicus (kutu ikan)
(3) Kelas Myripoda
Terdiri dari ordo :
a. Chilopoda, contoh : Lipan, Kelabang.
b. Diplopoda, contoh : Keluwing
(4) Kelas Arachnoidea
Terbagi menjadi ordo :
a. Scorpionidae, contoh Heterometrus
cyaneus (kalajengking)
b. Arachnidae, contoh : Mygale javanica
(labah-labah burung), labah-labah raksasa.
c. Opilionidae, contoh : ajak-ajak
d. Acarina, contoh : kutu kudis, caplak
anjing.
H. Echinodermata
Phylum ini
hewannya hampir semuanya hidup di laut, bentuk tubuhnya simetris
radial, memiliki banyak bidang yang
membagi tubuh mejadi dua bagian yang sam
melalui sumbu tubuh. Permukaan tubuh
ecchinodermata ditutupi oleh kulit dan
didalamnya terdapat kerangka berupa
lempengan zat kapuryang berduri.
Bergerak dengan
kaki tabung (ambulakral) yang berhubungan dengan sistem
saluran ambulakral. Termasuk hewan yang
triploblastik, mempunyai rongga tubuh
sejati, yang berhubungan dengan papula,
yaitu tonjolan di permukaan tubuh yang
ditutupi selaput tipis pemisah antara
cairan tubuh dengan air laut. Melalui inilah
terjadi pertukaran gas dan pengeluaran
sisa metabolisma.
Umumnya hewan ini
pemakan bangkai, sehingga berperan sebagai pembersih
pantai dari sisa-sia kotoran laut.
Sistem pencernaannya lengkap, mempunyai indera
yang peka terhadap cahaya, zat kimia dan
sentuhan. Pembuahan terjadi di luar tubuh.
Echinodermata terdiri dari 5 kelas,
yaitu Asteroidea, Crinoidea, Ophiuroidea,
Echinoidea, dan Holoturoidea.:
(1) Kelas Asteroidea, (bintang
laut), contoh : Linekia laevigata (bintang laut
biru),Culvita (bintang laut tak bertangan), Acantaster (memiliki tangan
kelipatan 5)
(2) Kelas Crinoidea, (
lilia laut), contoh : Antedon, Metcrinus
(3) Kelas Ophiuroidea, (bintang
ular laut), contoh : Ophiura.
(4) Kelas Echinoidea, (bulu
babi), contoh : Echinos esculentus (bulu babi berbulu
pendek).
(5) Kelas Holoturidea, (teripang),
contoh : Teripang
I.
Moluska
Merupakan
hewan tripoblastik setomata yang berbentuk lunak. Keadalamnya termasuk hewan
lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti: siput, kiton, kerang-kerangan,
serta cumi-cumi.
Moluska
merupakan filum terbesar kedua setalah Arthropoda. Tubuh tidak bersegmen,
ukuran dan bentuk tubuh moluska sangat bervariasi tubuh ini terdiri 3 bagian,
yaitu: kaki, badan, dan mantel
Terdiri dari 4
kelas moluska:
1. Lamili
brancurata, contohnya kerang
2. Gastropoda, contohnya siput darat
3. Cephatopoda, contohnya
cumi-cumi
4. Amphineura, contohnya chiton
2.
VERTEBRATA
Vertebrata
adalah hewan yang mempunyai tulang belakang
Ada 5 filum
klasifikasi vertebrata :
KELAS PISCES
Ciri utama Pisces
sebagai berikut:
·
Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air.
·
Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit .
·
Tubuh terdiri atas Kepala.
·
Rangka tersusun atas tulang sejati.
·
Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik.
·
Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan
arah dan posisi berenang.
KLASIFIKASI PISCES
·
Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1. Ordo Apodes:
1.
Familia : Angulidae Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)
2.
Familia : Muruenidae
2. Ordo Acthopterygi:
1.
Familia : Parsidae Species : Kakap (Lataes carca lifer)
2.
Familia : Muruenidae
3. Ordo Heterostonata
Species : Ikan lidah
4. Ordo Labysinthici:
1.
Famili : Analamtidal Species : ikan bandeng (lates carca lifer)
2.
Familia : scombridae Species : tongkol (enthymus palamys)
5. Ordo Masacop Terygii:
1.
Famili : chipeidae Species : ikan bandeng (chonos-chonos)
2.
Famili : ikan salam (salmosalor)
6. Ordo Ostariophysi:
1.
Familia : analamtidal Species : kakap (lates carca lifer)
2.
Famili : scmbridae
3.
KELAS AMPHIBIA
Ciri-ciri amphibia
sebagai berikut :
·
Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab
·
Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua
alam
·
Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit.
·
Telur dan berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup
di darat, berudu berbentuk seperti ikan yang bernafas dengan insang dan kulit,
setelah masanya tumbuh kaki yang susut oleh kehidupan dan akhirnya ekor
menghilang sementara itu insang berangsur-angsur menghilang dan digantikan oleh
paru-paru kemudian katak menjadi dewasa.
·
Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik.
·
Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh
sperma terjadi di luar tubuhnya (fertilisasi eksternal).
KLASIFIKASI AMPHIBIA
Amphibi dapat dibagi
menjadi beberapa ordo :
1. Ordo Gymnofphyona / Apoda (amphibia
tidak berkaki tetapi memiliki ekor)
1. Species : Salamander cacing
(ichtyo phisgentmosus)
2. Ordo Anura (amphibia tidak berekor
tetapi memiliki kaki):
1.
Famili : Ranidae Species : Katak hijau besar (Rana macrodont )
2.
Familia Bufoidae Species : katak buduk ( Bufo melanogaster)
3.
Ordo Urodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki)
1.
Familia : pretidae Species : Necturus onaculanu
2.
Familia : crypto bran chidae Species : salamander air (ripto
bronchus akeganiesis)
KELAS REPTILIA
Kelas reptilia (hewan
melata)
Ciri-ciri hewan melata
adalah sebagai berikut :
·
Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin
·
Bernafas dengan paru-paru.
·
Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya
dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
·
Umumnya bersifat avivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar
beranak, contohnya ular.
·
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang
masih belum sempurna.
Reptilia dapat dibagi
menjadi beberapa ordo antara lain :
1. Ordo Crocodilia:
1.
Familia : crocodylidae Species : buaya sedang (crocodyeus
bifocatus), buaya besar (crocodyes porosus)
2. Ordo Testudinata:
1.
Familia : Chelonidae Species : penyu hijau(chelonia nydas)
2.
Familia : Tryonychidae Species : kura kura (tryony cartilagines)
3. Ordo Squamata:
1.
Familia : Lacertidae Species : cicak (hemidacty frenatus)
2.
Familia : Geckonocidae Species : tokek (gecko monarchis)
3.
Familia : henoermatidae Species : kadal (Mouboya multifasciata)
4.
Familia : varanidae Species : komodo (Varanus komodoensis) biawak
(voronus salvator
4. Ordo Ophidia
·
Contoh : ular sawah, ular kobra dan sebagainya
KELAS AVES
Kelas aves (burung)
Ciri utama aves sebagai
berikut :
·
Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang
dengan baik
·
Berdarah panas (homoioteral)
·
Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah
berkembang dengan baik
·
Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam
tubuh induk (fertilisasi internal)
·
Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh
dengan baik di sebelah kiri.
Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara
lain:
1.
Ordo Ciconiformes : Flamingo , Kuntul , Bangau , Ibis , Hemimerkop
2.
Galliformes : Merak , Maleo , Currasow , Grose , Guinea Fowl
3.
Gaviformes : Diver
4.
Struthioformes : Burung Onta
5.
Rheaformes : Burung Rhea
6.
Casuariformes : Kasuari
7.
Podicipodiformes : Greba
8.
Procilariformes : Albatros , Fulmar , Shealwater , Petrel
9.
Anseriformes : Angsa
10.
Falconiformes : rajawali , Elang , Ruak ruak bangkai , Dunia tua ,
Kondor , Burung Sekretary , Osprey
11.
Columbiformes : Merpati , Dara , Sad Grouse , Goura
12.
Psitaciformes : Betet , Parkit , Lori , Kakak Tua , Nuri
13.
Cuculiformes : Burung Kuko , Tarako
14.
Piciformes : Pelatuk , Bultok , Jacamar , Burung Tahun
15.
Caprimulgiformes : Oilbird , Cohcur, Frogmouth
16.
Curaciiformes : Kokabura , Raja Udang , Burung pemakan lebah ,
Enggang , Todie ,Roller
17.
Coliiformes : Burung Tikus
18.
Tinamiformes : Burung Tinami
19.
Trogonformes : Burung Trogon
20.
Spheniciformes : Pinguin
21.
Striggiformes : Burung hantu , Barn Owl
22.
Gruiformes : Burung Ranjang , Limpkin , Bustard
23.
Caradriiformes : Avocet , Jacana , Plover , Camar
24.
Passeriformes / burung berkicau : Murai , Cucak rowo , Pipit ,
gagak , Walet , Kepodang dll
KELAS
MAMALIA
Ciri utama mamalia :
Ciri utama mamalia :
·
Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air
seperti ikan paus, lumba- lumba.
·
Berdarah panas.
·
Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
·
Otak berkembang dengan baik.
·
Fertilisasi internal.
·
Bernafas dengan paru-paru.
·
Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna
Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain:
1.
Monotremata (mamalia bertelur , tidak berputing susu ) : Platypus
( ornithorinchus hewan berparuh bebek) , Echidna
2.
Ordo Marsupialia ( Hewan berkantung Species : Kanguru (macropus)
Kuskus (phalanger) , Bandikota , Wombat , Opposum , Koala
·
Eutheria ( Mamalia berplasenta ) masa kehamilan lebih lama
dibandingkan marsupialia
1.
Ordo insectivora (Pemakan serangga ) : Cecurut (Sincus marinus)
2.
Ordo Pholidota Species : Trenggiling (tubuh bersisik)
3.
Ordo Chiroptera (mamlia terbang ) tungkai depan jadi sayap ,
Nocturnal : kelelawar (Micro chiroptera ) Kalong (megachiroptera )
4.
Ordo Carnivora (pemakan daging , gigi taring besar , cakar tajam)
: Kucing (Fellis catus) Singa (Fellis
leo) Harimau (Fellis tigris) Serigala (Canis lupus) Beruang
5.
Ordo Prosboscidae (Berbelalai Gigi seri atas menjadi Gading ) :
Gajah (Elephan indicus) Gajah Africa ( Loxoder africanus)
6.
Ordo Artidactylla ( berkuku genap , Herbivora ) : kerbau
(bubalus-bubalus) Banteng (basssonduicus) Kambing (capra faleoheri) . babi ,
sapi , rusa , jerapah , bison dll
7.
Ordo Perissodactyla ( berkuku ganjil , bersifat Herbivora ) :
Tapir (Clocidura marina) Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) , Kuda ( Equus
cabalis) , Zebra ( Equus zebra)
8.
Ordo Cetacea ( Mamalia air , Anggota gerak jadi sirip) : Paus biru
, Paus
9.
Ordo Sirenia 9mamalia air , bersirip , sirip belakang lebar dan
pipih : Duyung , Dugong , Manatee
10.
Ordo Rodentia (Hewan pengerat ): tikus, marmut , tupai, berang
berang
11.
Ordo Lagomorpha (Gigi seri atas ada empat , golongan kelinci ) :
Kelinci
12.
Ordo Pholidota (Tidak bergigi , Rambut berubah jadi sisik :
Trenggiling (Manis javanicus)
13.
Ordo Edentata (tidak bergigi seri , kulit terdapat sisik) :
Armadillo
14.
Ordo Primata (Stereoskopis /pandangan kedepan )
·
Sub ordo Prosimii : Arboreal
·
Sub Ordo : Antropidea
1.
Familia : Cebidae
2.
Familia : Callithricidae
3.
Familia : Cercopithecidae
4.
Familia : Pongidae : orang utan , Simpanse , Gorilla
5.
Familia : Hominidae : Manusia
PLANTARUM
Plantarum adalah tumbuhan
Berdasarkan
klasifikasi lima kingdom maka kingdom Plantae (tumbuhan ) dibagi
ke dalam beberapa filum yakni Lumut (
Bryophita ), Paku-pakuan (Pteridhophyta), serta
tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
Bakteri dan ganggang (Algae) dimasukkan dalam
kingdom Protista.Kelima kingdom
diklasifikasikan berdasarkan karakteristik yang khas
dari masing-masing organisme-organisme
yang menyusunnya.
Berdasarkan morfologi atau susunan tubuh
tumbuhan bisa dibedakan lagi atas dua
jenis kelompok besar yakni :
1. Tumbuhan Tidak Berpembuluh
(Thallophyta) yang meliputi Lumut (Bryophyta)
2. Tumbuhan Berpembuluh (Tracheophyta )
yang meliputi Paku-pakuan
(Pteridophyta ) dan Tumbuhan Berbiji
(Spermatophyta)
NON
TRACHEOPHYTA (Tumbuhan
Tidak Berpembuluh )
Bryophyta ( Lumut )
Ciri-ciri
• Berklorofil,
belum memiliki (floem, xilem)
• Tumbuh di tempat
yang lembab
• Belum dapat
dibedakan antara akar, batang, dan daun
• Peralihan antara
tumbuhan Thallophyta dan Cormophyta
• Autotrof
• Reproduksi
sexual dan asexual
• Sebagian lumut
tubuhnya berupa talus (lembaran)
• Sebagian lagi
telah memiliki organ mirip akar (rizoid), batang, dan daun
Klasifikasi
Tumbuhan lumut terdiri beberapa kelas :
1.
Lumut Hati ( Hepaticeae )
a. Ciri-ciri
tubuhnya berbentuk lembaran,
menempel di atas permukaan tanah,pohon atau tebing
terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan
tidak memiliki batang dan daun
reproduksi secara vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), secara
generatif dengan membentuk gamet jantan dan betina
b. Contoh: Marchantia, Ricciocarpus
dan Lunularia.
2.
Lumut tanduk (Anthoceratopsida)
a. Ciri-ciri
Bentuk tubuhnya seperti lumut hati yaitu berupa talus, tetapi sporofitnya
berupa kapsul memanjang.
Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas.
Hidup di tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan
Reproduksi seperti lumut hati
b. Contoh: Anthocerros sp.
3.
Lumut daun ( Bryopsida )
a. Ciri-ciri
Lumut daun juga disebut lumut sejati
Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang
batang.
Kuncup akan membentuk lumut barutubuhnya berbentuk lembaran,
b. Contoh: Spagnum
fibriatum, Spagnum squarosum.
B.
TRACHEOPHYTA ( Tumbuhan Berpembuluh )
a. Pterydhophyta ( Paku )
Ciri-ciri
• Memiliki jaringan pengangkut (xilem
dan floem)
• Secara umum telah dapat dibedakan
akar, batang dan daunnya
• Berkembang biak dengan spora
• Spora dihasilkan di dalam sporangium
• Sporangium dapat tersusun dalam
strobilus, sorus,sinangium
• Sperma berflagel, perluair untuk
fertilisasi
• Siklus hidup : generasi sporofit
dominan, hidup bebas
generasi gametofit tereduksi, hidup
bebas
Klasifikasi
Tumbuhan paku terdiri beberapa kelas :
1.
Kelas Psilopsida (paku purba)
a) Ciri-ciri
Daun mikrofil
Batang bercabang dikotom, dan berfungsi dalam fotosintesis
Pada ruas-ruas batang dihasilkan sporangium
Spora dihasilkan oleh sporangium
b) Contoh : Psilotum nodum
2.
Kelas Sphenopsida (paku ekor kuda )
a) Ciri-ciri
Hidup di daerah sub tropis, terutama di rawa
Memiliki daun mikrofil
Spora dihasilkan oleh strobilus
Batang keras dan berongga, mengandung silika
b) Contoh : Equisetum debile, Equisetum
palustre
3.
Kelas Lycopsida (paku kawat)
a) Ciri-ciri
Memiliki daun yang berukuran kecil (mikrofil)
Spora dihasilkan oleh strobilus (kumpulan sporofil yang berbentuk
kerucut)
Pada selaginella, jenis spora yang dihasilkan ada 2 macam, yaitu
mikrospora dan megaspora
Mikrospora akan berkembang menjadi gametofit jantan, sedang
megaspora akan berkembang menjadi gametofit betina
b) Contoh :Lycopodium cernuum, Lcopodium
clavatum,Selaginella
4.
Kelas Filicinae (paku sejati)
a) Ciri-ciri
Telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya
Spora dihasilkan pada sporofil, terutama di bawah daunnya
Daun mudanya tumbuh menggulung (circinatus)
b) Contoh : Adiatum cuneatum (suplir),
Alsophila glauca, Marselia
crenata(semanggi),
Dryopteris felix-mas
Spermatophyta
( Tumbuhan Berbiji )
1)
Gymnospermae ( Tumbuhan Berbiji Terbuka )
Ciri-ciri
• Berkembang biak dengan biji
• Biji tidak dilindungi jaringan buah
• Struktur reproduksi terdapat pada
kerucut (strobilus)
• Siklus hidup: generasi sporofit
dominan, hidup bebasgenerasi gametofit
tereduksi, tidak hidup bebas
2)
Angiospermae ( Tumbuhan Berbiji Tertutup )
Ciri Ciri
• Berkembang biak dengan biji
• Biji dilindungi jaringan buah
• Struktur reproduksi terdapat pada
bunga
• Siklus hidup: generasi sporofit
dominan, hidup bebasgenerasi gametofit
tereduksi, tidak hidup bebas
Klasifikasi
Tumbuhan berbiji tertutup berdasarkan
jumlah keping bijinya dibedakan
menjadi dua yaitu :
1)
Tumbuhan Berkeping Biji Satu (Monocotyledonae )
a).Ciri-ciri
Bijinya berkeping Satu
Letak pembuluh angkut tersebarBatang tidak bercabang-cabang (lurus)
Tidak memiliki kambium
Bagian-bagian bunganya berjumlah 2,4,5 atau kelipatannya
Akar serabut
Mengalami pertumbuhan primer saja
Tulanga daun sejajar atau melengkung
b). Contoh : jagung, kelapa, bayam, dan lain
sebagainya
2)
Tumbuhan Berkeping Biji Dua (Dicotyledonae )
a). Ciri-ciri
Bijinya berkeping dua
Letak pembuluh angkut teratur
Batang bercabang-cabang
Memiliki kambium
Bagian-bagian bunganya berjumlah 3 atau kelipatannya
Akar tunggang
Mengalami pertumbuhan primer dan sekunder
Tulanga daun menjari atau menyirip
b). Contoh : jambu, jeruk, kembang sepatu, dan lain
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar